CINTA

bagaimana mungkin kau mengusirnya dari hatimu
bukankah waktu itu kau biarkan cinta menghampirimu
dan menghempaskanmu hingga kau terjatuh
kedalam bara asmara
hingga terluka
bahkan cinta lalu membuatmu membeku
dalam kubangan rindu
mengapa ?
mengapa tak kau biarkan saja waktu itu
ketika cinta berlalu dihadapanmu
hanya karena sepotong senyum yang terlempar
tepat dijantungmu
mengapa ?
...

Hari Hari, Kau dan Puisiku

entah mengapa disetiap waktu yang kulalui
selalu aku berpikir tentangmu
selalu membawa bayangmu untuk menemaniku
dimanapun adanya diriku
dan aku takut...
aku takut kegilaan ini hanya ada padaku
hanya disetiap waktuku
tak pernah ada padamu dan disetiap waktumu
ah...maafkan aku meski aku belum tahu
bagaimana nanti hari esokku
maafkan aku yang selama ini selalu
mencuri bayangmu
...

MASIH TENTANG PEJALAN SUNYI

aku masih disini diam dan berhenti
menatap sepanjang jalan yang telah aku lalui
menatap jejak jejak langkah
menatap dan membaca begitu banyak cerita
yang telah terukir disana
entahlah...
apa yang sebenarnya saat itu aku cari
bahkan hingga saat ini
bahkan hingga saat aku harus melangkah lagi
menelusuri sisa perjalanan
hidupku
...

hampa dan membatu

biarlah detik detik terus berlalu hampakan hari hariku
mempertanyakan batas kesanggupanku
bercengkerama dan lalui waktu
bila harus tanpamu...
setidaknya sampai aku menyaksikan sang waktu
meluluh lantakkan janji hati
yang pernah kita tancapkan di batu batu
pada masa lalu
...

mengganti ?

adakalanya lebih baik memperbaiki
dari pada harus memulai lagi
namun bila selalu hanya buat resah di hati
apalagi yang sanggup mengobati
selain mengganti
...

haruskah kau pun kini menjadi bara ?

di manakah kamu yang dulu tiada bosan
sejukkan hatiku ketika seringkali bara memanggangku
di manakah embun selimut malam malamku
yang tiada jenuh meski setiap pagi
panas mentari meluruhkanmu ke bumi
kau pun selalu hadir kembali
membaluriku...
saat malam telah menaklukkan angkuhnya siang
yang tertunduk di kaki senja
di manakah kamu yang meski aku tercekik
terus memanggilmu ?
...

mengapa kau ragu ?

lantas mengapa dulu kau begitu yakin telah memiliki ?

karena bila sesungguhnya itu cinta sejatimu
seperih ªPª pun ketika duka menyayatnya
∂a̲̅n sejuta badai yªήğ tiada henti menerpanya
aku percaya...
semua itu tak akan mampu mengusirnya
dari hidupmu
...

Pendosa Gila

beberapa dari mereka bilang aku pendosa
ya...aku memang berlumuran dosa
tak sebaik mereka
beberapa dari mereka juga bilang aku gila
ya...aku memang sangat gila
tak sewaras mereka
mereka pun juga bilang aku pemabuk
ya...aku memang pemabuk
dan karena mereka
inilah aku...
seorang pendosa gila yang mabuk
dan tersungkur dalam sujud
pasrah...
...

ketika kau ingin memiliki seutuhnya

tak harus kau patahkan sayap sayap cintanya
karena itu bisa mematikannya
biarkan saja dia terbang membelah langit
dan lihatlah...itu indah

jangan pula biarkan api cemburumu membakarnya
karena itu juga bisa membunuhnya
senandungkan saja nada nada kerinduanmu
dia pasti mendengarnya

dan lalu...hinggap di pundakmu
untuk...
tersungkur di pangkuanmu
...

aku mencintaimu...

seberapa kencang debar jantungmu
saat kau dalam pelukku
aku tak peduli...meski pada suatu saat nanti
degup itu hingga terhenti
karena aku telah terlanjur dan tak bisa
hentikan cinta ini
...

ruang indah hatiku...

dinda...ketahuilah a∂a satu ruang yang indah
yang tak banyak orang tahu ∂a̲̅n mau mengerti keberadaannya
tempat di mana aku sering bercerita ∂a̲̅n bertanya tanya
semua tentang hidupku...
bahkan ruang itu teramat sangat indah
tersembunyi dalam hatiku
tahukah ka̲̅u...agar ka̲̅u juga bisa merasa
dari setiap apa yang kurasa
a̲̅ku telah memilihmu...
untuk menjadi penghuni bersamaku
di dalamnya
...

di manakah dia...

di manakah dia yang tak pernah berlama lama meninggalkanku
sendiri memunguti kepingan hari hari
di manakah dia yang biasanya tersenyum di sampingku
iringi setiap langkahku
di manakah dia yang selama ini tak pernah lepas
dan menjadi bagian dari mimpiku
semalaman
...
di manakah dia...kekasihku
yang biasanya berbisik hingga buatku terbangun
dengan sapanya
...
selamat pagi, kekasih !
...

tetaplah kau disana...

jangan pernah beranjak dari sisi rembulan
apalagi meninggalkan gemintang
karena aku akan terus memanggil namamu
ketika aku tak menemukanmu
di antaranya
...

cinta itu sebuah perjalanan...

cinta̲̅ itu bukanlah sekedar pelarian
cinta̲̅ itu sebuah perjalanan
maka jangan ka̲̅u lihat pada apa ∂a̲̅n siapa
tangis ∂a̲̅n tawaku
namun...lihatlah arah langkahku
a̲̅ku sedang berjalan
menujumu
...

Lupakah Kau...

lupakah kau tentang kesabaran
yang pernah di ajarkan cinta pada kita
tentang kasih sayang
yang tiada henti di bisikkan pada kita
di setiap waktu
sehingga kau tak menyadari
aku yang masih selalu ada di sampingmu
memegang tanganmu
menuntunmu...
untuk menapaki titian makna
bersama
...

biarkan aku...

biarkan aku membelai lembut rambutmu
sampai engkau tertidur pulas
di lenganku...
biarkan aku menikmati senyummu
saat kau telah dalam buai
indahnya mimpi
biarkan aku tetap di sampingmu
menjagamu
...

terima kasih, sahabat...

seolah kepulan asap memenuhi angkasa raya
doa doa yang telah terpanjatkan
dan itu untukku
...
aku terdiam tak sanggup berkata kata
aku hanya mampu berbisik
kepada Sang Pembalas Segala Perlakuan
semoga amal kebaikan kalian
diberiNya imbalan
...
terima kasih sahabat sahabatku
terima kasih
...
salam

doa ultahku ke 36

Tuhan...
ajari aku menyibak tipisnya tirai perbedaan
di antara begitu banyak keinginanku dengan kebutuhanku
agar dari setiap yang aku jalankan
tak pernah lepas
dari apa yang Kau haruskan
atas hidupku
...

SI, 28 Januari 2012