ketika resah ini datang ketika sudah tak indah lagi yang aku pandang aku berlari ke padang ilalang menghempaskan bimbang
Rabu, 30 November 2011
maafkan aku, kekasihku...
maafkan aku yang terkadang begitu menggebu
saat mencintaimu
maafkan aku yang tak jarang membisu
meski sesungguhnya merindumu
sungguh...
maafkan keterbatasanku
kekasihku
...
tentang impian
jangan pernah kau hilangkan mimpi mimpi
agar setiap detikmu berarti
resapilah....
agar selalu indah dan bergairah
saat melangkah
...
kiranya kau ragu
cinta itu seperti ujung yang berpangkal
cinta itu tanya yang terjawab
cinta itu dua yang menyatu
adalah kau dan aku
namun...
apakah artinya ketika aku berada di ujung
bertanya tanya
dan di pangkal kau diam dan ragu
menjawabnya
...
Senin, 21 November 2011
sepiku adalah rasaku
sepi ini indah....sepi ini tenang
aku menyelam semakin dalamdan pelan...
agar tak beriak dan bergelombang
yang menjadikannya keruh
wadah rasaku
menuju dasar rasa sesungguhnya rasa
menuju sepi yang berisi
menuju diri
yang bersemayam
dalam hati
...
ilalang tetap melambai
lihatlah daun daun itu tetap melambai
di terpa angin menari nari
tak peduli
meski terkadang badai
membuatnya patah berulangkali
tunas baru selalu tumbuh lagi
tuk sekedar berbagi
cerita hati
...
Kamis, 10 November 2011
terluka
Aku tahu kita sama terluka
Namun aku tak peduli siapa yang menorehnya
Karena aku hanya ingin kita tetep bersama
Dan merawatnya
...
tegarnya rindumu
bila memang rindu mengapa berlaku setegar karang
tidakkah kau lihat ombak yang berdeburan
berharap kau menyapanya
tiada bosan bosan melukis rayuan
di pasir pantai
...
ilalang terkapar
tidakkah kau lihat sebatang rumput liar
yang terbiar menggelepar
lalu terkapar...
terhujam tajamnya rindu
rindangmu
...
masih tentangmu
Kekasih...tahukah kau bayang indah yang ada dan selalu
Mengiringi langkahku menapaki hari hari
Itu masih sama...dan itu kamu
Meski esok atau lusa nanti aku belum tahu pasti
Jawaban apa yang kan kudapati
Namun tanya yang selalu mengusik hatiku
Itu pun juga masih sama...
Tentangmu
...
akibat jejakmu
mengapa terburu buru membayangkan hari esokmu
ketika tiba tiba terasa perih di hatimu
tidakkah lebih baik menengok hari hari lalu
di bekas jejak jejakmu
...
sering menyepi
mengertilah ketika aku sering menyepikan diri
pada ruang ruang sunyi
karena aku tak ingin ada banyak hati
yang terlukai
oleh tajamnya jerit ini
...
Langganan:
Postingan (Atom)