Jumat, 12 Agustus 2011

mungkin karena aku merindukanmu...

mengapa biarkan angin berlalu dengan sombongnya
bila kau menyimpan beribu tanya
karena padanya aku menitipkan banyak cerita
tentang puisi puisi
yang sering tenggelam di malam sunyi
ketika dingin telah tidak berperasaan menusuk tulangku
sunyi menggerogoti hatiku
segala rasa tertumpah dalam aksara aksara
memekik berteriak memanggil manggil
hanya namamu
...

Sabtu, 06 Agustus 2011

dingin ini...

perlahan matahari bergulir meninggalkan pagi
merangkul embun di pucuk pucuk daun
masih saja ada tersisa dingin
yang tertinggal dan menusuk tulang
memaksaku menarikmu kembali dalam pelukanku
dan mengulang kembali kecupan di keningmu
seperti pagi tadi
saat hari masih berselimut kabut
gelap memanjakan kita
membuatku enggan bercengkerama dengan siang
meski pun telah kau tancapkan janji
di kaki senja nanti
kau akan selalu menantikanku
...

KEKASIHKU...

seolah dalam setiap helai udara yang kuhirup
kau telah benar benar larut
dan mengisi rongga rongga
di ragaku...

seolah dalam setiap hembusan nafasku
tak sekali pun terlewatkan
tanpa ada bias bayangmu
ada di situ...

bahkan seolah kau adalah nyawa hidupku
penggerak setiap lakuku
yang melangkah menuju
kepadamu...

ah...kekasihku...
mengapa padaku seringkali seperti itu
terhadapmu
...

Selasa, 02 Agustus 2011

bisik hatiku

hatiku berbisik dan itu jujur sekali aku rasakan,
"aku tak ingin kau tinggalkan"
cobalah kau dengar juga olehmu
bisik hatimu...
lalu jujur katakan padaku
bisakah ?
...

terlalu harum bagiku

mungkin karena lesung di pipimu ketika tersenyum
mungkin pula karena teduh matamu
saat menatapku
bisa juga karena lembut suaramu
kala bertutur padaku
yang membuat aku begitu mengagumimu
selalu merindukan hadirmu
dan aku tak tahu lagi entah karena apa
ada indah selalu aku rasa
saat berkhayal aku ada bersamamu
ah...biarlah sementara semua perasaan itu
aku simpan rapi dalam hatiku
karena...
kau terlalu harum bagiku
...

Senin, 01 Agustus 2011

gampang kan ?

lupakah bahwa kau tercipta dari tulang rusukku
mengapa coba berlari dariku
tak sadarkah bila kau adalah penjaga hatiku
dari terpaan badai yang selalu
ingin membunuhku


cukuplah kau patahkan saja satu
lalu tusukkan keleherku
bukankah dengan begitu akan lega hatimu
tak usah berbelit merasa bersalah
tak perlu repot berdalih
bila ujungnya hanya buat sakit hatimu
juga hatiku


gampang kan ?
...